Peran Guru dan Orangtua

Info Sekolah Parenting

Dalam Mengangani Anak yang Tidak Mau Ditinggal di Sekolah (Khususnya Kelas 1 Sekolah Dasar)

Penulis : Nur Amira Hasanah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena disinilah anak bisa belajar hal-hal yang belum pernah mereka ketahui. Usia belajar efektif anak-anak yaitu mulai usia 6-12 tahun atau saat mereka mengenyam pendidikan di sekolah dasar (SD). Perkembangan-perkembangan penting pun terjadi di usia tersebut, baik perkembangn fisik maupun psikis.

Untuk menapaki jenjang SD, seorang anak harus dipersiapkan untuk bisa “masuk” ke lingkungan baru. Karenanya orangtua harus siap dengan beberapa hal. Apalagi mengingat bahwa anak tersebut baru dalam peralihan TK ke SD. Khususnya saat pertama masuk sekolah. Hari pertama sekolah menjadi momen penting bagi keberlanjutannya pendidikan anak kelak. Untuk itu, peran orangtua dalam mengantarkan anak di hari pertama sekolah menjadi penting.

Pentingnya aktivitas mengantar anak saat hari pertama masuk sekolah ini juga disampaikan Kemendikbud, bahwa keterlibatan orangtua sangat penting dalam mendampingi anak di hari pertama sekolah, karena dapat membangun hubungan positif antara lingkungan pendidikan di rumah dan di sekolah. Juga berperan membangun interaksi dengan guru dan orangtua murid.

Namun fenomena di sekolah saat awal masuk SD nyatanya terdapat anak yang menangis karena tidak mau ditinggal di sekolah oleh orangtuanya. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor diantaranya trauma, kurangnya percaya diri, dan takut dengan lingkungan baru (Shofiyah dkk, 2019).

Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan kerja sama antara guru dan orangtua di sekolah. Kerja sama guru dan orang tua sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak. Orang tua merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya, dan guru merupakan orang tua kedua di sekolah. Dengan demikian guru dan orang tua perlu menjalin kerja sama yang baik. Dengan adanya kerja sama yang baik, sangat membantu anak khususnya anak yang mengalami permasalahan atau hambatan belajar di sekolah. Kerja sama ini dilakukan oleh guru dan orang tua secara perlahan dan konsisten agar dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi anak.

Guru dan orang tua memegang peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak, karena guru dan orangtua merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak supaya tumbuh kembang dapat optimal (Suryosubroto, 2006). Selain itu, guru juga merupakan model, pembimbing, pelatih, motivator, dan evaluator bagi peserta didiknya (Hidayati, 2019).

Bentuk kerja sama antara guru dan orang tua, yang dapat dilakukan antara lain: saling terbuka mengenai perilaku anak di rumah dan di sekolah, percaya terhadap guru, selalu memberikan motivasi, mengambil hati anak, membuat hati anak senang di sekolah, dan melalui 3 minggu tahap penungguan. (Shofiyah dkk, 2019).

Semoga dengan kerjasama antara guru dan orangtua tersebut, anak dapat lebih mandiri saat di sekolah, dapat berbaur dengan teman-temannya dan tumbuh kembangnya dapat berjalan optimal.

Daftar Pustaka

Hidayati, L. (2016). Model Pengasuhan Alternatif Pada Dual-Career Family Pemenuhan Kebutuhan Asah, Asih, dan Asuh Anak Pada Keluarga Ayah-Ibu Bekerja di Kabupaten Tuban. Al Athfal: Jurnal Pendidikan Anak, 2(2), 41–54

Shofiyah, Halimatu dkk.(2019). Kemitraan Guru dan Orang Tua dalam Menangani Anak yang Masih Ditunggu pada Jam Belajar. Journal on Early Childhood Education Research (JOECHER), 1(2), Pages 62-71 DOI : 10.37985/joecher.v1i2.10.

Suryosubroto, B. (2006). Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.

https://indonesiabaik.id/infografis/alasan-penting-antar-anak-di-hari-pertama-sekolah

Print Friendly, PDF & Email