Segala Musibah Terasa Ringanโ€ฆ

Dakwah

Oleh : Ustadz Fariq Gasim Anuz hafizhahullah

๐ŸŒฑ ๐ŸŒฑ ๐ŸŒฑ ๐ŸŒฑ ๐ŸŒฑ

Allah berfirman,

{ูˆูŽู„ูŽู†ูŽุจู’ู„ููˆูŽู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุจูุดูŽูŠู’ุกู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽูˆู’ูู ูˆูŽุงู„ู’ุฌููˆุนู ูˆูŽู†ูŽู‚ู’ุตู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฃู…ู’ูˆูŽุงู„ู ูˆูŽุงู„ุฃู†ู’ููุณู ูˆูŽุงู„ุซู‘ูŽู…ูŽุฑูŽุงุชู ูˆูŽุจูŽุดู‘ูุฑู ุงู„ุตู‘ูŽุงุจูุฑููŠู†ูŽ (155) ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุตูŽุงุจูŽุชู’ู‡ูู…ู’ ู…ูุตููŠุจูŽุฉูŒ ู‚ูŽุงู„ููˆุง ุฅูู†ู‘ูŽุง ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽุง ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฑูŽุงุฌูุนููˆู†ูŽ (156) ุฃููˆู„ูŽุฆููƒูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุตูŽู„ูŽูˆูŽุงุชูŒ ู…ูู†ู’ ุฑูŽุจู‘ูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉูŒ ูˆูŽุฃููˆู„ูŽุฆููƒูŽ ู‡ูู…ู ุงู„ู’ู…ูู‡ู’ุชูŽุฏููˆู†ูŽ (157) }

“Dan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).

Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat hidayah.”
(Surat Al Baqarah 155-157)

๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน

Para muslimah segera keluar dari rumah mereka hendak bertemu dengan keluarga yang baru pulang dari perang Uhud.

Mereka berharap agar seluruh keluarga, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam serta semua kaum muslimin yang ikut berperang dapat kembali dengan selamat.

Namun, ada sekitar tujuh puluh orang yang gugur sebagai syuhada (Insya Allah) disamping mereka yang terluka.

Ada seorang muslimah dari Bani Dinar terlihat sedang mencari-cari sesuatu. Orang-orang yang mengenalnya segera menghampirinya dan mengabari bahwa suami, ayah, dan saudaranya gugur di medan perang. Mereka mengucapkan belasungkawa kepada wanita itu dan mendoakan keluarganya yang wafat.

Mendengar hal itu, wanita tersebut segera mengucapkan kalimat istirja’ (Innaa Lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun), lalu bertanya, “Bagaimana keadaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam?” Karena penduduk Madinah sempat mendapat kabar burung bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam terbunuh.

Mereka menjawab, “Alhamdulillah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam selamat.”

Meskipun Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tidak terbunuh, tapi beliau terluka dan berdarah. Namun mereka tidak memberitahu lukanya tersebut, untuk menenangkan hati dan tidak menambah luka wanita yang tengah sedih ditinggal wafat keluarga yang sangat dicintainya.

Wanita tersebut tetap merasa tidak tenang dan meminta mereka untuk mengantarkannya menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Mereka pun mengantar wanita tersebut.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah membersihkan luka di wajahnya terlebih dahulu, sebelum wanita tersebut sampai menemui beliau. Dan ketika wanita itu melihat Rasulullullah Shallalahu Alaihi Wasallam dalam keadaan selamat, ia pun berkata,

“Semua musibah terasa ringan selain musibah yang menimpamu wahai Rasulullah.”

โ˜˜๏ธ๐ŸŒฟ๐ŸŽ‹๐Ÿ€๐ŸŒด

Selain kisah mengenai wanita itu, Ibu Sa’ad bin Muadz radhiallahu anhuma juga ikut keluar rumah mencari kedua putranya yang ikut berjihad bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Sa’ad bin Muadz yang saat itu sedang menuntun kuda yang dinaiki oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melihat ibunya sedang berjalan menuju mereka.

Sa’ad berseru, “Itu Ibuku wahai Rasulullah!” Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam pun menyambut kedatangan ibunya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberitahukan kepada Ummu Sa’ad bahwa putranya yang bernama Amru bin Muadz gugur sebagai syahid insya Allah dan beliau mengucapkan takziah (belasungkawa).

Ibu Muadz berkata, “Setelah melihat engkau selamat, musibah yang lain terasa ringan bagiku wahai Rasulullah.”

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberikan kabar gembira kepada Ummu Muadz dan memintanya untuk menyampaikan kabar gembira kepada keluarga para syuhada, bahwa mereka saling menyayangi di Jannah dan akan memberi syafaat kepada keluarga mereka dengan izin Allah.

Ummu Sa’ad berkata, “Kami ridha wahai Rasulullah, siapa yang akan menangis setelah mendengar kabar gembira ini.”

Ummu Sa’ad berkata lagi, “Wahai Rasulullah, tolong doakan untuk mereka yang ditinggal.”

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berdoa, “Ya Allah, hilangkanlah kesedihan dari hati mereka, hiburlah mereka dengan musibah mereka dan gantilah untuk mereka dengan yang lebih baik.”

Semoga Allah meringankan segala musibah yang menimpa kitaโ€ฆ

Semoga Allah menambahkan cinta kita kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallamโ€ฆ

Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang dicintai Allah kemudian dicintai oleh orang-orang yang shalih, aamiin.

๐ŸŒน ๐ŸŒน๐ŸŒน

Referensi :

As Sirah An Nabawiyyah
Oleh : Prof. Dr. Ali Shallabi

Ar Rahiiqul Makhtuum
Oleh : Shafiyurrahman Al Mubarakfuri rahimahuLLAH

Dan lain-lain

๐ŸŽ‹๐ŸŒฟโ˜˜๏ธ๐ŸŒด๐Ÿ€
Jumat,
13 Rabiul Awal 1442 H /
30 Oktober 2020 M

Print Friendly, PDF & Email