ISTRI NABI LUTH ALAIHIS SALAM MENGKHIANATI SUAMINYA

Sejarah

Allah berfirman,

ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱمْرَأَتَ نُوحٍ وَٱمْرَأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَٰلِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ ٱللَّهِ شَيْـًٔا وَقِيلَ ٱدْخُلَا ٱلنَّارَ مَعَ ٱلدَّٰخِلِينَ

“Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah kepemimpinan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): “Masuklah ke dalam (neraka) jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)”.
(Surat At Tahrim 10)

📚

Setiap muslim berharap kepada Allah agar dirinya dan keluarganya dikaruniai istiqamah dan dikumpulkan di JannahNya.

Sebagian Nabi diuji oleh Allah memiliki istri yang kafir seperti istri Nabi Nuh dan Nabi Luth Alaihimas Salam. Keduanya berkhianat kepada suami mereka. Ujian tersebut untuk meninggikan derajat orang yang beriman di sisi Allah.

Pengkhianatan kedua wanita tersebut bukan karena mereka berzina dengan laki-laki lain tapi pengkhianatan dalam keimanan.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah berkata dalam Tafsirnya,

“lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya”

Pengkhianatan di dalam agama, karena keduanya tidak memeluk agama suami mereka berdua.

Dan inilah yang dimaksud dengan pengkhianatan sebenarnya, bukan pengkhianatan nasab dan tempat tidur (zina), karena tidak ada satu pun istri nabi yang berbuat zina. Dan Allah tidak menjadikan seorang pun istri nabi melakukan perselingkuhan (zina).”

Hal ini juga dijelaskan oleh Ibnu Abbas radhiallahu anhuma, oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Prof. Dr. Wahbah Zuhaili dalam tafsir Al Wajiz, Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar dalam Zubdatut Tafsir, prof. Dr. Nashir Sulaiman Al Umar, Dr. Shalih Al Maghamisi dan selain mereka. .

📚📚 🖍

Prof. Dr. Nashir bin Sulaiman Al Umar berkata,

“Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan ahli ilmu lainnya berkata tentang istri Nabi Luth Alaihis Salam,

“Ia menampakkan secara lahiriah mengikuti agama suaminya (Islam) tapi di batinnya mengikuti agama kaumnya. Ia mengkhianati suaminya dengan memberitahu kaumnya akan kedatangan tamu-tamu Nabi Luth Alaihis Salam. Jadi pengkhianatannya bukan dalam perselingkuhan di tempat tidur karena tidak ada seorang pun istri Nabi yang berzina.

Masalah menikah dengan wanita kafir dibolehkan dalam sebagian syariat para Nabi, sebagaimana dibolehkan dalam syariat kita. Yaitu (laki-laki muslim) dibolehkan menikah dengan wanita wanita ahli kitab (dengan syarat, – penyusun-)

Adapun menikah dengan wanita yang berzina atau membiarkan istri berzina maka hal itu termasuk sikap dayyuts (membiarkan kemungkaran terjadi di keluarganya) yang tercela. Allah menjaga Nabi Nya dari hal yang demikian.”

( http://almoslim.net/node/55287 )

📚 📚 🖍

Dalam perumpamaan ini terdapat dalil bahwa kekerabatan dengan para Nabi dan orang-orang shalih sama sekali tidak memberikan manfaat jika orang tersebut tetap berbuat keburukan dan tidak bertaubat.

Para rasul dan semua penyampai kebenaran tetap dikatakan sebagai orang-orang yang sukses jika mereka istiqamah dan telah berusaha semaksimal mungkin mendakwahi keluarga dan masyarakatnya. Apakah kita sudah maksimal dalam usaha dan doa kita?

Hidayah taufik adalah hak Allah, adapun kewajiban kita adalah berikhtiar semaksimsl mungkin menjelaskan dan menasihati diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Sifat amanah merupakan sifat mukmin sejsti, sedangkan khianat merupakan sifat orang-orang munafik.

للَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُوعِ، فَإِنَّهُ بِئْسَ الضَّجِيعُ  وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخِيَانَةِ، فَإِنَّهَا بِئْسَتِ الْبِطَانَةُ

Ya Allâh! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari lapar, karena kelaparan adalah seburuk-buruk teman yang menyertai. Dan aku berlindung kepada-Mu dari khianat. Karena ia adalah teman karib yang paling buruk.”

للَّهُـــمَّ طَهِّـــرْ قُلُــــوبَنَــــا مِــــنَ النِّــــفَاقِ ، وَأَعْمَــالَنَـــا مِـــنَ الـــرِّيَــــاءِ ، وَأَلْسِـــنَتَــــنَا مِـــــــنَ الكَــــــــذِبِ ، وَأَعْــــيُنَــــنَا مِـــــــــنَ الخِـــــيَانَــــــةِ ، إَنَّـــــكَ تَعْـــــــلَمُ خَـــــــائِنَـــــــةَ الأَعْــــيُنِ وَمَــــــــــا تُخْــــــفِي الصُّـــــدُورُ

“Ya Allah, sucikanlah
hati kami dari kemunafikan,
amalan kami dari riya,
lisan kami dari dusta,
mata kami dari khianat, sesungguhnya Engkau mengetahui pengkhianatan mata dan apa-apa yang disembunyikan dalam hati.”

Aamiin….

📚 📚 🖍 📚 🌱
Penyusun: Ustadz Fariq Gasim Anuz

Ahad,
22 Rabiul Awal 1442 H /
8 November 2020 M

Print Friendly, PDF & Email