NABI LUTH ALAIHIS SALAM MENDAKWAHI PENDUDUK SODOM

Sejarah

Oleh : Ustadz Fariq Gasim Anuz hafizhahullah

📚📚📚📚📚

Kisah Nabi Luth Alaihis Salam bisa kita dapatkan di banyak surat dalam Al Quran. Kisah Nabi Luth Alaihis Salam dimuat di Surat Al A’raaf (80-84), Surat Hud (77-83), Surat Al Hijr (58-77), Surat Al Anbiya (71-75), Surat Asy Syu’ara (160-175), Surat An Naml (54-59), Surat Al Ankabut (26,28-35), Surat Ash Shaffat (133-138), Surat Al Qamar (33-39), dan Surat At Tahrim (10).

Ini menunjukkan akan pentingnya kita sebagai kaum muslimin mempelajari dan mentadaburi ayat-ayat tersebut untuk di jadikan pelajaran dalam rangka mengggapai petunjuk dan ridha Nya.

Nabi Luth Alaihis Salam berdakwah kepada penduduk negeri Sodom. Allah berfirman,

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦٓ أَتَأْتُونَ ٱلْفَٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّنَ ٱلْعَٰلَمِينَ

“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kalian mengerjakan perbuatan keji itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?”
(Surat Al-A’raf Ayat 80)

إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ ٱلنِّسَآءِ ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ

“Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kalian ini adalah kaum yang melampaui batas.”
(Surat Al A’raf 81)

Perbuatan zina adalah perbuatan keji. Perbuatan homoseks lebih keji lagi dari perbuatan zina. Orang yang tidak merasa cukup untuk melampiaskan syahwatnya kepada pasangan yang sah maka ia orang yang melampaui batas.

Allah berfirman,

  كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ (١٦٠) إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ لُوطٌ أَلا تَتَّقُونَ (١٦١) إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ (١٦٢) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ    (١٦٣) وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ (١٦٤) أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ (١٦٥)وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ (١٦٦)

  1. “Kaum Luth telah mendustakan para rasul,
  2. ketika saudara mereka Luth berkata kepada mereka, “Mengapa kalian tidak bertakwa?”
  3. Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepada kalian,  
  4. maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
  5. Dan aku tidak meminta imbalan kepada kalian atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Rabb seluruh alam.
  6. Mengapa kalian mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks),
  7. dan kalian tinggalkan perempuan yang diciptakan Rabb untuk menjadi istri-istri kalian? Kalian (memang) orang-orang yang melampaui batas.”
    (Surat Asy Syu’ara 160-166)

Prof. Dr. Khalid Assabt berkata dalam tafsir Surat Asy Syu’ara ayat 160,

“Mereka mendustakan Nabi Luth Alaihis Salam, Allah menyebut perbuatan mereka itu sebagai orang-orang yang telah mendustakan semua Rasul Alaihimush Shalatu Wassalam. Barangsiapa mendustakan seorang rasul berarti ia mendustakan semua Rasul.”

Prof. Dr. Khalid Assabt berkata juga bahwa kaum Nabi Luth Alaihis Salam mereka adalah orang-orang musyrik dan kafir.

Ustadzah Fathimah
Al Muthawwa’ dalam artikel yang berjudul,

“وما أسألكم عليه من أجر إن أجري إلا على رب العالمين”

menyebutkan bahwa ayat 164 dari Surat Asy Syu’ara terdapat pula di ayat 109, 127, 145, dan 180. Beliau berkata dalam artikel tersebut,

“Apabila kita hendak memperbaiki kepongahan para diktator, kesombongan orang-orang yang bermewah-mewahan, perasaan eksis dari orang-orang yang melampaui batas, penyimpangan sosial dari orang-orang yang menyimpang, kerusakan sudut pandang dari para pedagang yang membuat kerusakan, maka kita harus menghadapi mereka dengan mental sebagai pemberi yang tidak menunggu, tidak berharap dan tidak menerima pemberian dari mereka kecuali dari ALLAH.”

Allah berfirman,

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦٓ أَتَأْتُونَ ٱلْفَٰحِشَةَ وَأَنتُمْ تُبْصِرُونَ

“Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kalian mengerjakan perbuatan keji itu sedang kalian memperlihatkan(nya)?”

أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ ٱلنِّسَآءِ ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ

“Mengapa kalian mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu(mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kalian adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)”.

(Surat An Naml 54-55)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam tafsirnya ketika menafsirkan “sedang kalian memperlihatkannya”,
“Yakni, sebagian kalian menyaksikan kepada sebagian yang lain, dan mengerjakan kemungkaran itu di tempat-tempat pertemuan kalian.”

Allah berfirman,

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦٓ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلْفَٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّنَ ٱلْعَٰلَمِينَ

“Dan (ingatlah) ketika Luth berkata pepada kaumnya: “Sesungguhnya kalian benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kalian”.

أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ ٱلسَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِى نَادِيكُمُ ٱلْمُنكَرَۖ…

“Apakah sesungguhnya kalian patut mendatangi laki-laki, menyamun (membegal) dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuan kalian ?…”

(Surat Al Ankabut 28-29)

«اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى»

Allaahumma innii as-alukal hudaa wat tuqaa wal ‘afaafa wal ghinaa

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian diri, dan kekayaan.”

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِيْ تَقْوَاهَا

ALLAHUMMA AATI NAFSII TAQWAAHAA

Ya Allah, limpahkanlah ketakwaan pada jiwaku

 وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا

 WA ZAKKIHAA ANTA KHOIRU MAN ZAKKAAHAA

Dan sucikanlah (jiwa), sesungguhnya Engkau adalah Sebaik-baik Dzat yang menyucikan jiwa

أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا

ANTA WALIYYUHAA WA MAULAAHAA

Engkau-lah Yang Menjaganya serta Melindunginya

📚📚📚📚📚
Sabtu,
21 Rabiul Awal 1442 H /
7 November 2020 M

Print Friendly, PDF & Email